Pemanfaatan PLTS sebagai wujud komitmen keberlanjutan berbagai institusi terus digulirkan, salah satunya Institut Teknologi Negeri (ITN) Malang sebagai institusi pendidikan. Guna mendukung aktivitas pembelajaran yang mampu memberikan dampak pada lingkungan, ITN Malang resmikan PLTS berkapasitas 500 kWp bersamaan dengan rangkaian kegiatan Dies Natalis ITN Malang yang turut dihadiri oleh berbagai pihak, diantaranya Kepala Staf Kepresidenan RI, Bapak Jenderal TNI (Purn.) Dr. Hj. Moeldoko, S.I.P., Dirjen Dikti Kemdikbudristek, Bapak Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU., Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa, dan Bapak Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE selaku Rektor ITN Malang.
Kehadiran PLTS diketahui tidak hanya memberikan dampak kepada lingkungan melalui pengurangan emisi karbon, melainkan mampu berdampak pada efisiensi biaya listrik. Terlebih lagi, pemanfaatan PLTS di lingkungan pendidikan mampu mendorong pengetahuan para civitas akademika terkait dengan Energi Baru Terbarukan (EBT). Melalui Kehadiran PLTS di Institusi Pendidikan, ITN Malang mampu menjadi promotor sekaligus akselerator penggunaan energi bersih di setiap kawasan di Indonesia, tidak terkecuali kawasan pendidikan.
Dengan potensi energi surya yang luar biasa, PLTS menjadi pilihan sebagai salah satu jenis Energi Baru Terbarukan yang dapat dimanfaatkan secara massal di Indonesia. “PLTS Ground Mount yang dipasang di ITN Malang merupakan PLTS Ground Mount terbesar kedua di antara seluruh universitas di Indonesia setelah ITERA Lampung. Melalui kerja sama antara SUN Energy dengan ITN Malang, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan akan energi baru terbarukan di kalangan mahasiswa. Terlebih lagi PLTS ini nantinya dapat menjadi sarana pembelajaran bagi para pengajar dan mahasiswa untuk mengenal proses kerja PLTS,” ujar Roy Wijaya selaku Direktur Utama SUN Energy.
ITN Malang diketahui secara khusus telah memberikan dorongan kepada para mahasiswa untuk senantiasa berinovasi dalam hal pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Kehadiran PLTS berkapasitas 500 kWp ini mampu memaksimalkan kegiatan kemahasiswaan dalam mengembangkan energi surya sebagai energi masa depan.